BAB I
PENDAHULUAN
A. Abstraksi
Temu Teater Mahasiswa Nusantara, yang kemudian latah disapa Temu Teman merupakan kegiatan akbar Teater Mahasiswa Nusantara yang menginginkan terwujudnya silaturahmi intelektual, gotongroyong dan perwujudan daya cipta hingga berlanjut menjadi ikatan yang kuat untuk membangun misi kebangsaan secara bersama-sama.
Temu Teman , paska satu dasa warsa ini menjadi penting karena beberapa faktor; pertama karena Temu Teman dapat memberikan jawaban atas kegelisahan Teater Mahasiswa Nusantara yang merindukan kekuatan bersama, kedua karena peserta Temu Teman dengan sadar dan termotivasi telah mengalami perubahan paradigma, pola pikir dan kebiasaan. Temu Teman kedepan akan menjadi agenda yang bukan sekedar bertemu dan berteman, tetapi akan membentuk watak dan kearifan intelektual dalam waktu dekat atau butuh waktu cukup lama untuk membangun kesadaran secara menyeluruh.
Ketiga karena Temu Teman mengharapkan capaian kualitatif dari segala segi pelaksanaan, baik pertunjukan maupun agenda-agenda lain yang terencana . Dengan konsep dan pelaksanaan yang matang, akhirnya, masing-masing pelaku yang hadir dan mencetak sejarah di Temu Teman akan menentukan standardisasi kualitas masing-masing pada komunitasnya, dan kepanitiaan Temu Teman memberikan standardisasi umum agar pelaksanaan Temu Teman dapat berjalan secara efektif dan berkualitas.
Salah satu capaian dari pelaksanaan Temu Teman X selain refleksi satu dasa warsa dan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi penting, juga diantaranya membuka hubungan interkoneksi dengan banyak pihak, membuka sebagian ruang inklusifitas Teater Mahasiswa yang selama ini masih menjadi bagian dari persoalan berkesenian di kampus. Hal ini lah yang kami harapkan agar dapat ditindaklanjuti dengan baik, karena kehidupan saat ini super kompleks, pengaruh kebudayaan yang entah telah berbaur dengan kebudayaan kita dan akhirnya kebiasaan serta pola pikir manusia yang kian kompleks itu juga menjadi bagian penting yang perlu direspons. Oleh karenanya, perlu penajaman pengkajian dan pendekatan secara sosial terhadap masyarakat kompleks ini hingga muncul sinergitas, sehingga, apapun yang tampak dan dilakukan oleh Teater Mahasiswa akan lebih dimengerti oleh masyarakat dan masyarakat juga akan membuka ruang dialektika sosial dengan teater mahasiswa.
Selain itu, hal-hal negatif yang terjadi kami yakini sebagai dampak dari sistem, kebiasaan dan perilaku, entah dalam sistem Temu Teman itu sendiri, sistem kepanitiaan, sistem perencanaan atau bahkan perilaku/kebiasaan dalam komunitas yang belum berubah sehingga perilaku/kebiasaan itu pula muncul dalam Temu Teman . Kami sangat berharap agar komunitas teater se-Nusantara sama-sama membenahi diri, membangun kekuatan basis dan membuat pencapaian-pencapaian yang baik, terencana dan terukur sesuai koridor yang diterapkan pada masing-masing komunitas itu. Suatu saat Teater Mahasiswa akan menjadi bagian penting dari eksistensi dan kualitas kampus, jika Teater Mahasiswa mampu menempatkan diri pada ranah akademis dan non akademis yang amat membantu dalam pembentukan mental dan karakter mahasiswa. Dunia akademis akan terbatas oleh dinding dan bangku, tetapi dunia teater tidak terbatasi oleh ruang manapun dalam pembelajaran, karena pada hakekatnya; teater lahir dari kehidupan itu sendiri.
Semoga capaian-capaian yang dihasilkan dari pelaksanaan Temu Teman X dapat ditindaklanjuti dengan tepat dan efektif. Transformasi yang baik kepada komunitas yang belum mengenal Temu Teman atau mungkin juga generasi berikutnya yang belum pernah berproses di Temu Teman , sangat kami harapkan terjadi dengan baik pula.
B. Dasar
Dasar dari dibuatnya Laporan Kegiatan ini adalah :
1. Tri Dharma Perguruan Tinggi
2. Hasil temu Wicara I, II, III Temu Teater Mahasiswa Nusantara (Temu Teman ) X
3. Rapat Evaluasi panitia Temu Teater Mahasiswa Nusantara (Temu Teman ) X
C. Tujuan
Tujuan dibuatnya pelaporan ini adalah sebagai berikut ;
1. Memberikan gambaran secara umum dan target/capaian yang telah diraih pada pelaksanaan Temu Teater Mahasiswa Nusantara (Temu Teman ) X
2. Memberikan gambaran tentang kinerja kepanitiaan dan kendala-kendala yang dirasakan menjadi penghambat.
3. Memberikan simpul positif berupa rekomendasi untuk pelaksanaan Temu Teater Mahasiswa Nusantara (Temu Teman ) selanjutnya.

BAB II
PROFILE TEMU TEATER MAHASISWA NUSANTARA (TEMU TEMAN )
A. Sejarah Singkat Temu Teater Mahasiswa Nusantara (Temu Teman )
Temu Teater Mahasiswa Nusantara (Temu Teman ) pertama kali dilaksanakan pada tahun 2002 di Makassar yang lahir dari gagasan para pegiat Teater Mahasiswa di kota Makassar dan sekitarnya. Spirit awal diadakannya Temu Teman sebagai media alternatif untuk mempertemukan Teater Mahasiswa dalam ranah kultur, intelektual dan karya, selain silaturahmi sebagai bagian dari pelaku teater di kampus. Pada tahun itu, kegelisahan muncul pada pola pikir dan sistem yang membelenggu baik dari kampus itu sendiri maupun pemerintahan. Pada akhirnya Teater Mahasiswa membutuhkan pengakuan dan kekuatan yang dibangun secara bersama-sama.
Pelaksana Temu Teman dari I sampai X adalah sebagai berikut :
1. Teater Tangan, Universitas Muslim Indonesia-Kota Makassar tahun 2002
2. SSB Tirani, Universitas Tadulako-Kota Palu tahun 2004
3. Bengkel Seni Teater Peniti, Universitas Negeri Gorontalo (UG)-Provinsi Gorontalo tahun 2005
4. Forum Apresiasi Seni (FAS) Fakultas Hukum, Universitas Lambung Mangkurat –Kota Banjarmasin tahun 2006
5. Teater Komedi Kontemporer (K2), Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki-Kota Malang tahun 2007
6. Jendela Surabaya (Media Komunikasi Teater Kampus Surabaya)-Kota Surabaya tahun 2008
7. Forum Kerabat Bali (Teater Kampus Bali)-Kota Singaraja tahun 2009
8. Keluarga Teater Kampus Bogor (KTKB)-Kota Bogor tahun 2010
9. Sanggar Latah Tuah, UIN Sultan Syarif Kasim Riau-Kota Pekanbaru tahun 2011.
10. Teater Mahasiswa Purwokerto-Kota Purwokerto tahun 2012
11. KOTAK (Komunitas Teater Kampus) Medan-Kota Medan tahun 2013.
Kemudian beranjak waktu, Teater Mahasiswa telah membentuk dirinya dan berkembang menjadi lembaga yang organisatoris sekaligus menjadi komunitas yang mampu menggerakkan potensi mahasiswa.
Masing-masing dari pelaksanaan Temu Teman memiliki target capaian masing-masing sesuai konteks yang terjadi dan harapan yang diinginkan oleh Teater Mahasiswa pada saat itu, seperti halnya pada Temu Teman I yang mengangkat isu sosial, keagamaan, politik dan lain-lain.
B. Gambaran Umum Temu Teman X
1. Perencanaan Temu Teater Mahasiswa Nusantara (Temu Teman ) X-Purwokerto
Temu Teater Mahasiswa Nusantara (Temu Teman ) X – Purwokerto disahkan pelaksanaannya melalui Surat Keputusan Panitia Temu Teman IX-Pekanbaru yang kemudian menjadi bagian dari dasar pelaksanaan. Temu Teman IX-Pekanbaru juga memberikan rekomendasi-rekomendasi yang perlu dilaksanakan pada Temu Teman X – Purwokerto diantaranya;
a. Bahwa Temu Teman X adalah Refleksi dari pelaksanaan Temu Teman dan perkembangan Teater Mahasiswa selama satu dasa warsa.
b. Bahwa Temu Teman X diharapkan dapat melahirkan formula baru untuk pelaksanaan Temu Teman selanjutnya.
c. Temu Teman X lebih mengedepankan dialektika intelektual.
2. Visi, Misi dan Tema
Visi Temu Teman X adalah “Mengembalikan ruh Teater Mahasiswa sebagai teater terpelajar yang memiliki ideologi, watak dan karakteristik sesuai dengan kepribadian orang yang terpelajar”. Selama ini Teater Mahasiswa sudah melaksanakan fitrahnya sebagai pelajar, akan tetapi perlu ada peningkatan kualitas dari segi budaya intelektual berupa penguatan ideologi, wacana, kebiasaan membaca dan menulis serta berdiskusi di kalangan teater mahasiswa. Sedangkan tema yang diangkat adalah “Merajut Benang Warna” yang artinya Temu Teman X menjadi ruang yang akan mengumpulkan, menyatukan pemikiran, watak dan karakter Teater Mahasiswa hingga muncul visi bersama yang berdasar pada kebutuhan dan persoalan bersama kedepan.
3. Target Pelaksanaan
Target dari pelaksanaan Temu Teman X adalah sebagai berikut :
a. Muncul dialektika intelektual yang baik.
b. Adanya refleksi yang menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang baik untuk pelaksanaan Temu Teman berikutnya.
c. Ada peningkatan kualitas dalam hal pertunjukan dan wacana/pengetahuan peserta.
d. Terjadinya dialektika sosial dengan masyarakat umum.

BAB III
KEPANITIAAN
A. Tim Formatur
Tim Formatur merupakan sebuah tim inti/khusus yang diadakan untuk membuat kebijakan, konsep dan ketentuan-ketentuan tertentu perihal kepanitiaan dan pelaksanaan Temu Teman X secara umum. Tim Formatur berfungsi sebagai konseptor utama dan pengarah kepanitiaan yang diisi oleh satu orang perwakilan dari tiap-tiap Teater Mahasiswa di Kabupaten Banyumas dan sekitarnya. Pembentuk Tim Formatur adalah Presidium yang dipimpin oleh seorang pimpinan presidium dan seorang anggota.
Susunan Tim Formatur sebagai berikut :
1. Koordinator : Agus Riyanto (Komunitas Teater Didik-STAIN)
2. Sekretaris : Dannia Riski Ariani (Teater Suntik-FKIK Unsoed)
3. Anggota :
– Brian Halim Pranata Surya (Teater Metamorphosa-BSI)
– Hendri Lava (Teater Asal-Fakultas Pertanian Unsoed)
– Alif Wicaksono (Teater Corak-Fakultas Peternakan Unsoed)
– Nur Abdul Ilah Najih (Teater Perisai-UMP)
– Titis Wahyudi (Teater Perisai-UMP)
– Wahyu Tri Widiyantoro (Komunitas Teater Didik-STAIN)
– Vandi Romadhon (Komunitas Teater Didik-STAIN)
– Ihsan Sadewa (Teater Sianak-FISIP Unsoed)
– Zaqy Saputra (Teater Pulih-Farmasi Unsoed)
– Aldi Permana (Teater Pulih-Farmasi Unsoed)
– Sabrina Anggraini (Teater Suntik-Fakultas Kedokteran Unsoed)
– Fahri Argo (Teater Corak-Fakultas Peternakan Unsoed)
– Ayatulloh Akbar (Komunitas Teater Didik-STAIN)
Setelah terbentuk Tim Formatur, sesuai keputusan presidium, kemudian Tim Formatur melangsungkan tugas dan pekerjaannya sebagai berikut :
1. Membuat Garis Besar Haluan Kepanitiaan (GBHK) yang berisi tentang ketentuan-ketentuan kepanitiaan baik mengenai wewenang, tugas, pekerjaan serta reward dan punishment/sanksi. (GBHK tertera pada lampiran laporan).
2. Membuat Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) yang berisi tentang analisa problematika, visi dan misi, tujuan, konsep besar dan segala prediksi pelaksanaan Temu Teman X. Kemudian Juklak ini menjadi panduan pelaksanaan Temu Teman X yang secara teknis dibuat oleh panitia. (Juklak tertera pada lampiran laporan).
3. Membentuk Struktur Kepanitiaan
Struktur kepanitiaan dibentuk pada Minggu kedua sampai dengan keempat bulan Januari tahun 2012 dengan menghasilkan struktur dan job deskripsi yang secara umum terbagi menjadi dua kelompok :
Pertama adalah Kepanitiaan Pemantau yang terdiri dari Pelindung, Penasehat, Pembina dan Dewan Pertimbangan (Steering Committe).
Kedua adalah Panitia Inti (Organizing Committe) yang bekerja melaksanakan teknis kepanitiaan.
B. Panitia
Panitia merupakan sebuah tim yang dibentuk untuk menjalankan roda kepanitiaan dan pelaksanaan secara langsung, entah berhubungan dengan kerja internal maupun eksternal kepanitiaan. Kepanitiaan dibentuk oleh Tim Formatur dengan syarat-syarat tertentu sesuai GBHK yan telah dibuat oleh Tim Formatur. Struktur kepanitiaan diisi oleh delegasi dari Teater Mahasiswa di Banyumas dan sekitarnya sejumlah 16 Komunitas.
Susunan Panitia adalah sebagai berikut :
1. Pelindung :
– Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas
– Ketua STAIN Purwokerto
2. Penasehat : Pembantu Ketua III STAIN Purwokerto
3. Pembina :
– Kholid Mawardi, M.Hum.
– Heru Kurniawan, M.A.
4. Dewan Pertimbangan (DP) :
– Wage Teguh Wijono
– Syaikhul Irfan
5. Ketua : Agus Riyanto
6. Sekretaris : Setiyarji
7. Bendahara : Idza Nurfasa
8. Co. Acara : Aqid Ridwan Munawar
9. Co. Kesekretariatan : Sri Lestari
10. Co. Kesehatan : Trias Serizawa
11. Co. Humas dan Publikasi : Rohmat Nur Hidayat
12. Co. Stage Manajement : Cahyo Hari Mukti
13. Co. Pendanaan : M. Faruq Pagar Alam
14. Co. Konsumsi : Dessy Wahyuniasih
15. Co. Kemanan : Hufron
16. Co. Transportasi : Fajar Syukron Said
17. Co. Desain, Dekorasi dan
Dokumentasi : Munir
18. Co. Perlengkapan Umum : Mabni Rukhama
19. Co. License Officer/
Pendamping : Andy Romaeta Fitriani
Setelah Panitia terbentuk, maka panitia mengerjakan tugas-tugasnya sesuai job deskripsi yang telah diatur dan dibagi dalam GBHK.

BAB IV
KEPESERTAAN
Peserta adalah Teater Mahasiswa/perorangan yang diundang oleh panitia maupun sebagai utusan/delegasi Komunitas yang hadir pada Temu Teman X dan melakukan registrasi. Adapun rincian mengenai peserta sebagai berikut :
a. Teater Mahasiswa yang masuk dalam Database Panitia sejumlah 450 Komunitas di seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia.
b. Jumlah peserta yang hadir dan terdeteksi diperkirakan mencapai 850 orang. Sedangkan jumlah peserta yang melakukan registrasi secara resmi sejumlah 650 orang. (Daftar peserta terlampir)
c. Jumlah Komunitas yang hadir adalah 97 Teater Mahasiswa dari seluruh perguruan Tinggi yang ada di Indonesia. (Mengenai daftar Komunitas yang hadir tertera pada lampiran).
d. Teater Mahasiswa yang melakukan pertunjukan teater sejumlah 34 Komunitas. (Mengenai daftar Pementasan tertera pada lampiran).
e. Peserta perorangan yang mengirimkan naskah drama sebanyak 22 orang dan essai 5 orang. (Mengenai daftar Pengirim naskah drama dan essai tertera pada lampiran).
f. Peserta yang mengisi bazar dan pameran sebanyak 4 komunitas. (Mengenai daftar pengisi bazar dan pameran tertera pada lampiran).

BAB V
LAPORAN KEGIATAN
A. Pra Pelaksanaan
Persiapan Temu Teman X dimulai pada bulan November tahun 2012 dengan mengumpulkan seluruh Teater Mahasiswa di Kabupaten Banyumas dan sekitarnya untuk menyatu dan membentuk kepanitiaan bersama. Beberapa persiapan yang dilakukan yang secara sistematik dan berkala dilakukan antara lain :
1. Pembentukan Tim Formatur.
Perekrutan dan Pembentukan Tim Formatur dimulai pada minggu keempat bulan November tahun 2011 dan terbentuk pada 12 Desember 2012. Setelah terbentuk Tim Formatur, sesuai keputusan presidium, kemudian Tim Formatur melangsungkan tugas dan pekerjaannya sebagai berikut :
– Membuat Garis Besar Haluan Kepanitiaan (GBHK).
– Membuat Petunjuk Pelaksanaan (Juklak)
2. Membentuk Struktur Kepanitiaan pada minggu kedua sampai dengan keempat bulan Januari tahun 2012
3. Kerja Kepanitiaan
Setelah dibentuk struktur kepanitiaan, maka panitia inti bertugas membuat perencanaan teknis pelaksanaan Temu Teman dengan sistematika kerja sebagai berikut :
a. Petunjuk Teknis (Juknis)
Panitia membuat Petunjuk Teknis Pelaksanaan (Juknis) Panduan Teknis Kepanitiaan sebagai panduan teknis yang berisi ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan baik oleh peserta maupun panitia terhadap kepanitiaan, acara maupun hubungan eksternal kepanitiaan. (Juknis tertera pada lampiran laporan).
b. Persiapan Kerja Kepanitiaan.
Persiapan kerja kepanitiaan dimaksud sebagai media pembekalan bagi panitia sebelum melaksanakan tugas dan kerjanya sebagai panitia. Dilaksanakan pada bulan Februari minggu pertama sampai minggu ketiga. Materi-materi dasar yang diberikan oleh Tim Formatur berupa ;
– Ruh Teater
– Mengenal Budaya, Lingkungan dan Etika Masyarakat Banyumas.
– Mengenal Budaya, Lingkungan dan Etika Masyarakat daerah Nusantara (sampel daerah diberikan pada letak geografik menurut pulau).
– Memahami spirit Temu Teman dan Temu Teman X.
– Pembekalan atitude.
– Strategi teknis publikasi, pendanaan, hubungan masyarakat, dan lain-lain.
c. Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan Pra Acara.
Sebelum acara dilaksanakan, sebelumnya panitia melakukan kerja kepanitiaan untuk mempersiapkan perencanaan baik secara konsep maupun teknis dengan pembagian kerja sebagai berikut ;
Tabel 1 : Sistematika Kerja Kepanitiaan Pra Acara.
No. Uraian Waktu
1. Pembuatan Petunjuk Teknis (Juknis) dan konsep acara Februari Minggu 1-3
2. Pembuatan Proposal dan undangan ke peserta Februari Minggu 4-Maret Minggu 1
3. Pengiriman Proposal dan Undangan Maret Minggu 2-April Minggu 4
4. Penggalian Dana Maret Minggu 2-Juni Minggu 1
5. Perijinan dan kehumasan lain Maret Minggu 2-4
6. Publikasi langsung Maret Minggu 2-4
7. Publikasi Umum April Minggu 1-Juni Minggu 2
8. Pengiriman naskah dan data kebutuhan peserta April Minggu 3-Juni Minggu 1
9. Pemesanan alat/barang April Minggu 3-Mei Minggu 4
10. Inventarisasi barang, tempat, peserta, kerjasama dan lain-lain Mei Minggu 4-Juni Minggu 3
11. Pembekalan ulang Juni Minggu 2-3
12. Pembenahan Setting panggung dan dekorasi Juni Minggu 3-Juli Minggu 1
13. Herregistrasi Peserta Juni Minggu 2-Juli Minggu 1
Gladi bersih Juli Minggu 1

d. Bhakti sosial
Selain melaksanakan kerja kepanitiaan, Panitia Temu Teman X juga membuat agenda lain yaitu Bhakti sosial ke Panti Asuhan Dharmo Yuwono Kelurahan Mersi-Purwokerto yang dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Juni 2012 dengan beberapa sub-agenda yaitu; Makan dan do’a bersama serta panggung apresiasi yang diisi oleh anak-anak Panti Asuhan, Panitia Temu Teman X dan Bengkel Reptil Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman.
B. Pelaksanaan
Temu Teater Mahasiswa Nusantara (Temu Teman ) X dilaksanakan pada hari Senin-Minggu dimulai pukul 07.30 WIB-Selesai di lima tempat yaitu STAIN Purwokerto, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Wijaya Kusuma, Bina Sarana Informatika (BSI) dan Lokawisata Baturraden. Sedangkan secara umum kegiatan dilaksanakan di STAIN Purwokerto baik untuk transit peserta, Bazar dan pameran maupun agenda-agenda yang lain.
Agenda-agenda yang telah dirampungkan oleh panitia dan peserta Temu Teman X adalah sebagai berikut :
1. Pembukaan dan Karnaval Budaya
Pembukaan dilaksanakan pada hari Senin, 09 Juli 2012 pukul 07.30 WIB-10.30 WIB di STAIN Purwokerto yang dibuka secara langsung oleh Ketua STAIN Purwokerto selaku pelindung acara. Selain pembukaan, agenda ini juga diisi dengan pentas seni oleh Peserta, Divisi Tari Komunitas Teater Didik, Kenthongan UKM Pramuka dan sanggar Cowong Sewu Purwokerto.
Kemudian dilanjutkan dengan Karnaval Budaya melalui jalan Pol. Soemarto-Brig.Jend. Encung-Jalan Bancar Kembar-Jalan HR. Boenyamin dan Finish di depan kantor pusat Universitas Jenderal Soedriman hingga pukul 12.30 WIB.
2. Bazar dan Pameran
Bazar dan Pameran dilaksanakan selama sepekan, dimulai pada hari Senin, 09 Juli 2012 sampai dengan Minggu, 15 Juli 2012 di halaman dan Auditorium Utama STAIN Purwokerto. Bazar berisi produk-produk lokal seperti kuliner, aksesoris/souvenir, buku serta hasil kreatifitas peserta. Sedangkan pameran diisi oleh para perupa/pelukis di wilayah Kabupaten Banyumas dan sekitarnya sebanyak 25 orang dengan 60 buah karya lukisan.
3. Seminar Nasional
Seminar Nasional dengan tema ‘Teater Indonesia dalam Post-Industri” dilaksanakan pada hari Senin, 09 Juli 2012 pukul 15.00 WIB-17.30 WIB di Auditorium Utama STAIN Purwokerto dengan pembicara Putu Wijaya, Ahmad Tohari serta utusan dari Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas. Seminar tersebut dibuka secara langsung oleh Pembantu Ketua III STAIN Purwokerto selaku Penasehat acara.
4. Workshop-workshop
Secara umum, workshop yang telah dilaksanakan berjalan efektif dan tepat baik dari segi penyajian maupun yang lainnya, adapun kelemahan terletak pada teknis pengkondisian dan komunikasi dengan pengisi workshop saja, sehingga perlu merubah jadwal dan pengisi salah satu workshop tersebut.
Workshop-workshop pada Temu Teman X dilaksanakan dari hari Selasa, 10 Juli 2012 sampai dengan Jum’at, 13 Juli 2012 dengan rincian sebagai berikut :
a. Workshop Kenaskahan pada hari Selasa, 10 Juli 2012 pukul 08.00 WIB-13.00 WIB di Auditorium Universitas Wijaya Kusuma. (Mengenai materi workshop dan berita acara/konsideran tertera pada lampiran)
b. Workshop Penyutradaraan pada hari Selasa, 10 Juli 2012 pukul 08.00 WIB-13.00 WIB di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman. (Mengenai materi workshop dan berita acara/konsideran tertera pada lampiran)
c. Workshop Keaktoraan pada hari Rabu, 11 Juli 2012 pukul 08.00 WIB-13.00 WIB di Auditorium Universitas Wijaya Kusuma. (Mengenai materi workshop dan berita acara/konsideran tertera pada lampiran)
d. Workshop Jurnalistik Budaya pada hari Rabu, 11 Juli 2012 pukul 08.00 WIB-13.00 WIB di Aula Bina Sarana Informatika (BSI) Purwokerto. (Mengenai materi workshop dan berita acara/konsideran tertera pada lampiran)
e. Workshop Artistik pada hari Jum’at, 13 Juli 2012 pukul 08.00 WIB-13.00 WIB di Auditorium Utama STAIN Purwokerto. (Mengenai materi workshop dan berita acara/konsideran tertera pada lampiran).
5. Pertunjukan Teater
Pertunjukan Teater dilaksanakan pada hari Selasa-Jum’at, 10-13 Juli 2012 di Gelora Budaya dan Auditorium Lama STAIN Purwokerto dimulai pukul 14.00 WIB-23.00 WIB. Peserta yang pentas sejumlah 34 komunitas dari seluruh peserta Temu Teman X. Durasi pertunjukan rata-rata 45-60 menit. Setelah pertunjukan selesai dilanjutkan dengan forum apresiasi/diskusi perihal pertunjukan yang telah berlangsung selama 30-60 menit. Adapun mengenai daftar komunitas pementas kami lampirkan pada lembar lampiran laporan ini. (Mengenai jadwal pementasan tertera pada lampiran)
6. Diskusi Tematik
Diskusi Tematik bertema “Positioning Temu Teman dan Teater Mahasiswa Indonesia kedepan” dilangsungkan di Auditorium Utama STAIN Purwokerto pada hari Rabu, 11 Juli 2012 pukul 10.00 WIB-16.00 WIB. Dari diskusi tersebut menghasilkan beberapa catatan perihal pelaksanaan Temu Teman selama sepuluh tahun dan pengaruhnya terhadap perkembangan Teater Mahasiswa pada periode itu. (Mengenai berita acara/hasil diskusi kami lampirkan pada lembar lampiran laporan ini)
7. Temu Wicara
Temu Wicara adalah sebuah forum yang secara intens membahas pelaksanaan Temu Teman X dari awal hingga akhirnya terbentuk kepanitiaan Temu Teman XI tahun depan. Temu Wicara dilaksanakan selama tiga kali yaitu ;
a. Temu Wicara I
Dilaksanakan pada hari Senin, 09 Juli 2012 di Auditorium Utama STAIN Purwokerto dengan mengusung pembahasan tentang gambaran umum acara, tanya jawab dan flashback Temu Teman I-IX.
b. Temu Wicara II tahap 1
Dilaksanakan pada hari Rabu-Kamis, 11-12 Juli 2012 pukul 22.00 WIB-04.00 WIB di Auditorium Utama STAIN Purwokerto dengan merujuk pada pembahasan tentang refleksi satu dasa warsa Temu Teman yang berujung pada pemetaan persoalan yang kemudian menghasilkan rekomendasi-rekomendasi sementara untuk pelaksanaan Temu Teman kedepan.
c. Temu Wicara II tahap 2
Dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 Juli 2012 pukul 10.00 WIB-04.30 WIB di Auditorium Utama STAIN Purwokerto agenda lanjutan pembahasan pada Temu Wicara II tahap 1 yang kemudian menghasilkan rekomendasi-rekomendasi penting dan pasti untuk pelaksanaan Temu Teman XI.
d. Temu Wicara III
Temu Wicara III dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 Juli 2012 pukul 15.00 WIB-22.30 WIB di Auditorium Utama STAIN Purwokerto dengan agenda pemilihan Tuan Rumah Temu Teman XI. Ada dua perwakilan daerah yang mencalonkan diri menjadi tuan rumah dan mempresentasikan diri yaitu perwakilan kota Medan dan kota Palu. Keduanya mempresentasikan maksud dan tawaran menjadi tuan rumah. Proses pemilihan dengan musyawarah dan tidak mendapatkan hasil, kemudian negosiasi antar calon juga tidak menghasilkan kesepakatan, pilihan terkahir adalah pemberian suara secara terbuka. Jumlah komunitas yang hadir dan terdata dalam Temu Teman X sebanyak 97 Komunitas dan yang menggunakan hak suaranya sebanyak 58 Komunitas. Setelah dilakukan proses pemilihan, 29 suara sepakat memilih Teater Mahasiswa di kota Medan menjadi Tuan Rumah Temu Teman XI dengan pertimbangan masing-masing.
8. Panggung Ekspresi dan Hiburan
Panggung Ekspresi dan hiburan dilaksanakan selama 6 (enam) hari dimulai pada hari Senin, 09 Juli 2012 sampai dengan hari Sabtu, 14 Juli 2012 di STAIN Purwokerto.
Sub agenda yang dilaksanakan adalah ;
a. Panggung hiburan pada hari Selasa, Rabu dan Kamis pukul 10.00 WIB-13.00 WIB dan Sabtu, 14 Juli 2012 pukul 13.00 WIB-17.00 WIB di STAIN Purwokerto yang diisi oleh Peserta, Pengisi acara dan partisipan.
b. Panggung Ekspresi pada hari Senin dan Rabu pukul 21.30 WIB-24.00 WIB yang diisi oleh Peserta, Pengisi acara dan partisipan.
c. Api Unggun dan aprsesiasi pada hari Kamis, 12 Juli 2012 pukul 22.30 WIB-24.00 WIB di STAIN Purwokerto yang diisi oleh peserta Temu Teman X.
(Mengenai daftar agenda dan pengisi acara tertera pada lampiran)
9. Malam Kebhinekaan dan Penutupan
Merupakan sebuah agenda pungkas untuk menutup acara Temu Teater Mahasiswa Nusantara (Temu Teman ) X yang dilaskanakan pada hari Sabtu, 14 Juli 2012 di STAIN Purwokerto pada pukul 19.30 WIB-selesai dengan sub-agenda ; Penutupan oleh Pembina Temu Teman X, Pentas Seni oleh Peserta dan Partisipan dan penyerahan estafet kepanitiaan dari Temu Teman X ke Temu Teman XI.

10. Kunjungan Wisata
Kunjungan wisata dilaksanakan pada hari Minggu, 15 Juli 2012 pukul 08.00 WIB-15.00 WIB di lokawisata Baturraden-Banyumas.
11. Launching Buku Antologi Naskah Drama dan Essai
Sedangkan agenda yang belum sempat dilaksanakan adalah Launching Buku Antologi Naskah Drama dan Essai dikarenakan Keterbatasan waktu pengumpulan naskah yang terbatas hingga menimbulkan proses kurasi, editing dan percetakan menjadi terhambat. Oleh karenanya, buku tersebut akan dibahas/dibedah oleh masing-masing komunitas yang hadir pada Temu Teman X setelah buku selesai cetak dan dibagikan. Pertanggungjawaban kurator terhadap isi dan kriteria lolos kurasi diwujudkan lewat essai sebagai penutup isi buku.
C. Paska Pelaksanaan
Setelah semua agenda Temu Teman X dilaksanakan, kepanitiaan secara internal menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya sebagai panitia. Diantara agenda-agenda paska Temu Teman X adalah ;
1. Evaluasi dan Pembubaran Panitia
Evaluasi dilaksanakan selama dua pekan, dimulai pada tanggal 17 Juli 2012 sampai dengan 31 Juli 2012 dan menghasilkan evaluasi akhir pelaksanaan Temu Teman X yang dapat dijadikan bahan pelaporan dan rekomendasi kepanitiaan Temu Teman XI-Medan. Setelah laporan diselesaikan dan dipublikasikan, Panitia dibubarkan secara resmi.
2. Pelaporan Kegiatan
Pelaporan Kegiatan dilakukan setelah semua data direkapitulasi dengan pelaksanaan dimulai pada tanggal 01-30 Agustus 2012 ke berbagai jaringan dan peserta Temu Teman X secara langsung maupun melalui media elektronik/digital. Isi pelaporan adalah perihal evaluasi, laporan keuangan, laporan agenda, kesekretariatan, dokumentasi dan rekomendasi.
3. Publikasi Dokumentasi
Setelah dokumentasi selesai dibuat, panitia memiliki tanggungjawab untuk mempublikasikan acara yang telah dilaksanakan, baik melalui media/digital maupun publikasi langsung lewat Compact Disk (CD)/DVD maupun yang lainnya. Publikasi dijadwalkan dari tanggal 01 Agustus-30 Desember 2012.
4. Pendampingan Panitia Temu Teman XI
Kepanitiaan Temu Teman X-Purwokerto memiliki tanggungjawab secara moril terhadap kepanitiaan Temu Teman XI-Medan dengan cara melakukan pendampingan/pengawalan secara intens, begitupula yang dilakukan oleh seluru peserta dan teater mahasiswa. Pengawalan dimaksud untuk menjaga spirit dan hasil-hasil musyawarah yang telah disepakatai untuk dilaksanakan di Temu Teman XI-Medan. Pendampingan akan dilaksanakan dari pra pembentukan kepanitiaan sampai dengan pelaksanaan Temu Teman XI-Medan tahun 2013.

BAB V
LAPORAN KEUANGAN
A. Gambaran Umum Keuangan
Secara umum, pendanaan Temu Teater Mahasiswa Nusantara (Temu Teman ) X ini kurang sehat, artinya pendanaan yang direncanakan/ target tidak sesuai dengan hasil yang masuk, baik untuk pemasukan pokok maupun tambahan. Sebagai contoh, donasi/sponsoring yang ditarget mencapai 10 persen dari total pendanaan, hanya mampu masuk 3-5 persen saja. Selain itu, banyaknya vendor-vendor yang kurang profesional menajadi kendala bagi kami untuk mengelola keuangan, karena ketidakprofesionalan vendor itu akan berpengaruh besar bagi pemasukan maupun pengeluaran anggaran.
Kondisi keuangan dipersehat dengan adanya efektifisasi terhadap pemakaian barang/alat agar tidak menguras anggaran besar tetapi pemanfaatannya menjadi efektif dan maksimal seperti pada alat-alat panggung, dekorasi dan lain-lain.
B. Laporan
Dana yang dikeluarkan untuk kegiatan ini total sebesar Rp. 151.817.350,00 (Seratus Lima Puluh Satu Juta Delapan Ratus Tujuh Belas Ribu Tiga Ratus Lima Puluh Rupiah) dengan total pemasukan sebesar Rp. 152.309.300,00 (Seratus Lima Puluh Dua Juta Tiga Ratus Sembilan Ribu Tiga Ratus Rupiah) dan saldo/sisa anggaran sebesar Rp. 491.950,00 (Empat Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Lima Puluh Rupiah).
Adapun mengenai detail laporan keuangan, kami lampirkan dalam lembar lampiran.

BAB VII
DUKUNGAN/KELEBIHAN
Diantara Faktor-faktor yang telah diraih baik oleh Panitia, Peserta maupun pelaksanaan Temu Teman X acara secara umum adalah sebagai berikut;
1. Sosialisasi dan Publikasi
Salah satu keberhasilan Temu Teman X adalah dalam hal sosialisasi dan publikasi hingga mampu mendatangkan 25 persen dari database Teater Mahasiswa yang terdata dan diundang yaitu sejumlah 97 Komunitas peserta dan 16 komunitas dari Banyumas dan sekitarnya.
2. Jaringan/network
Selain sosialisasi dan publikasi, jaringan/networking sangat dibutuhkan pada saat ini menuju keberhasilan sebuah agenda. Temu Teman mendapatkan dukungan penuh dari Tuan Rumah (STAIN Purwokerto) untuk penggunaan tempat dan fasilitas yang ada, sehingga memudahkan untuk pelaksanaan acara tersebut. Selain itu, banyaknya relasi lain amat membantu dalam kelancaran pelaksanaan acara.
3. Antusiasme Peserta
Peserta yang hadir mencapai target yang diinginkan oleh panitia secara kuantitas, tetapi secara kualitas kepesertaan, Panitia mengalami kendala dalam hal pengkondisian peserta.

BAB VIII
KENDALA/HAMBATAN
A. Kendala Dasar
1. Pola Pikir
Pola Pikir sangat mempengaruhi gagasan dan tindakan yang dampaknya akan memengaruhi kerja bersama. Pola pikir panitia secara umum masih terjebak pada pola yang dibentuk atau sebagai hasil dari dialektika yang terjadi dalam komunitas, sehingga ketika personal tersebut bergabung dan bekerja diluar komunitasnya masih terpengaruh oleh pola yang dibentuk disana.
Selain itu, pola pikir peserta mayoritas masih lokal, belum mampu berfikir secara universal sehingga menjadi kendala tersendiri ketika masing personal/kelompok dari daerah yang berbeda bergabung dan bertukar pikir dalam satu forum yang ketat dan dinamis.
2. Wacana
Wacana yang dibangun oleh peserta/pelaku dalam Temu Teman X secara umum masih kurang, perlu ada pembenahan wacana baik ideologi, sosial, ekonomi, politik dan sebagainya dalam rangka mengembangkan pemikiran untuk kemajuan Teater Mahasiswa di tengah masyarakat.
3. Kebiasaan
Kebiasaan Teater Mahasiswa/kampus belum dapat lepas dari budaya mahasiswa secara umum (awam), teater kampus/mahasiswa secara umum belum dapat menempatkan diri sebagai orang-orang pilihan yang terpelajar dan menjadi kebanggan tersendiri bagi manusia yang lainnya. Banyaknya peserta yang manja dan tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan membuktikan bahwa kebiasaan remaja masih melekat padanya.
4. Standardisasi
Standardisasi dalam Temu Teman sangat dibutuhkan untuk menentukan capaian-capaian secara kualitatif dari setiap pelaksanaan Temu Teman . Temu Teman X memberikan standar kualitatif dari pelaksanaan acara dan secara realita capaian yang didapat hanya mencapai 60-70 persen saja. Hal ini sangat dipengaruhi oleh keadaan, waktu dan pola pikir serta budaya Teater Mahasiswa secara Nusantara.
B. Kendala Pelaksanaan
1. Waktu
Waktu persiapan pelaksanaan cukup, tetapi perubahan waktu pelaksanaan yang diajukan menjadikan kurangnya capaian yang diinginkan seperti pada penyeleksian pertunjukan dan karya tulis sehingga menghambat proses dan kerja kepanitiaan.
2. Pendanaan
Salah satu faktor penting yang menjadi kendala besar adalah pendanaan. Pendanaan Temu Teman X secara umum dikatakan kurang berhasil dikarenakan faktor-fator sebagai berikut ;
a. Pemasukan tidak memenuhi Target. Target yang dihasilkan hanya mencapai 80 persen dari anggaran baik dari registrasi, sponsoring/donasi dan pemasukan lain.
b. Pengeluaran yang tidak terduga. Banyaknya pengeluaran-pengeluaran yang tidak terduga dikarenakan banyaknya vendor-vendor/jaringan yang tidak profesional sehingga menjadi kendala bagi pendanaan.
3. Profesionalisme
Profesionalisme dalam kerja sangat berpengaruh pelaksanaan Temu Teman X. Ketidakprofesionalan itu kami analisa dalam beberapa hal sebagai berikut;
a. Panitia
Panitia secara umum belum berpengalaman mengadakan agenda besar setingkat nasional, sehingga secara pengalaman masih kurang. Dampak paling signifikan adalah pada hubungan eksternal kepanitiaan baik kehumasan atau yang lainnya, panitia dalam hal ini masih gagap terhadap hal-hal prosedural yang terjadi dalam urusan kehumasan.
b. Relasi/vendor
Pada pelaksanaan acara ini, terdapat beberapa relasi/vendor yang memutuskan kontrak menjelang pelaksanaan sehingga mempersulit kerja kepanitiaan dan pelaksanaan dan capaian yang diinginkan pun tidak maksimal.

BAB X
REKOMENDASI
A. Rekomendasi Panitia Temu Teman X
Panitia Temu Teman X secara otoritatif memberikan rekomendasi khusus bagi pelaksanaan Temu Teman XI-Medan tahun 2012 sebagai berikut;
1. Umum
a. Medan adalah kota pertama yang dimandatkan untuk melangsungkan semangat Temu Teman dalam dasa warsa kedua, sehingga hal ini perlu menjadi catatan penting agar amanat yang diemban tidak hanya dianggap menjadi beban semata, tetapi lebih pada kebanggaan dan kecintaan terhadap Temu Teman ini.
b. Panitia bukanlah pelaksana sepenuhnya, tetapi hanyalah fasilitator Teater Mahasiswa se-Nusantara sehingga segala sesuatu yang direncanakan dan dilaksanakan menjadi beban dan tanggungjawab bersama. Panitia Temu Teman XI agar lebih terbuka dengan mantan panitia atau Teater Mahasiswa yang berpengalaman agar tidak terjadi eksklusifitas pada tubuh panitia.
2. Kepanitiaan
a. Libatkan seluruh Komunitas di Kota Medan untuk andil dalam kepanitiaan.
b. Bentuk kepanitiaan sebelum memasuki tahun 2012 (September-November).
c. Tentukan Tim khusus yang menyeleksi panitia (Tim Formatur) agar masing-masing personel yang didelegasikan dalam kepanitiaan dari masing Komunitas yang ada memiliki kapabilitas yang sesuai dan dibutuhkan juga pertanggungjawaban dari komunitas maupun pribadi menjadi terukur dan terarah.
d. Tentukan tim konseptor/perumus yang berfungsi sebagai penggagas, pengawas, dan konsultan bagi panitia pelaksana.
e. Bentuk struktur kepanitiaan yang efektif dan detail.
f. Berikan pembekalan secara spiritual, konsep dan teknis bagi panitia.
g. Panitia membutuhkan rumah perlindungan bagi pelaksanaan acara baik secara nasional, daerah maupun kampus.
h. Panitia membutuhkan kenyamanan dalam bekerja, berikan reward dan punishment yang tepat agar tidak terjadi ketimpangan/persoalan besar yang terjadi di tubuh internal kepanitiaan yang berlarut-larut.
3. Pendanaan
a. Dana adalah hal yang penting dan krusial pada pelaksaan Temu Teman , karenanya perlu ada strategi-strategi pendanaan khusus untuk menyukseskan kebutuhan pendanaan acara.
b. Kelola pendaan dengan baik, buat konsep perencanaan yang baik dan matang.
c. Berhati-hatilah terhadap pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan momen untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya.
d. Panitia membutuhkan modal bagi pra pelaksanaan sekaligus dana back up jika suatu waktu terjadi divisit anggaran.
4. Acara
a. Bentuk forum gagasan/wacana untuk mengembangkan isu secara terus-menerus yang perlu diangkat agar Temu Teman XI betul-betul memiliki arah yang jelas dan terukur.
b. Sesuaikan konsep acara sesuai hasil temu Wicara III Temu Teman X dan realitas kapabilitas Teater Mahasiswa di kota Medan
c. Tentukan standardisasi pencapaian dari setiap agenda baik pra pelaksanaan, saat pelaksanaan maupun setelah pelaksanaan.
d. Publikasikan acar dengan baik dan tepat. Publikasi dan sosialisasi membutuhkan kerja keras dan keseriusan agar secara nasional akses informasi dapat dicapai oleh seluruh teater mahasiswa.
5. Pengembangan
a. Kelola jaringan yang telah ada dengan baik dan cari jaringan yang tepat agar tidak terjebak pada ketidakpahaman atau kurangnya pengalaman Panitia atas relita sosial pada masyarakat.
b. Libatkan semua unsur dalam kesenian agar Temu Teman menjadi lebih berwarna dan mendapatkan pengakuan dari semua aspek kesenian.
c. Libatkan masyarakat secara langsung maupun tidak langsung. Berikan ruang yang tepat bagi masyakarakat untuk dapat menikmati agenda Temu Teman XI. Ruang itu berupa ruang alternatif seperti bazar, pameran, hiburan tradisional, atau hal-hal lain yang banyak diminati oleh masyarakat Medan secara umum dan menjadi ketertarikan tersendiri untuk menyaksikannya.
B. Hasil Temu Wicara II Temu Teman X
Hasil temu Wicara II sebagai rekomendasi bagi pelaksanaan Temu Teman XI-Medan adalah sebagai berikut ;
1. Rekomendasi Umum
a. Temu Teman merupakan media silaturahmi dan wadah ekspresi serta forum dialektika intelektual bagi Teater Mahasiswa se-nusantara untuk membuat visi kebangsaan dan perubahan secara bersama-sama.
b. Temu Teman Xi diharapkan memiliki tematik dan misi yang jelas agar output yang dihasilkan dari pelaksanaan Temu Teman tersebut juga jelas seperti mengangkat persoalan daerah tersebut entah yang berhubungan dengan persoalan kesenian maupun yang lainnya.
c. Temu Teman XI agar memberikan ruang bagi masyarakat atau bisa juga Temu Teman XI hadir di tengah masyarakat agar dapat berkontribusi positif selama pelaksanaan.
d. Peserta difokuskan di satu areal baik penginapan maupun pelaksanaan.
e. Adanya dialektika intelektual yang terjadi agar Temu Teman betul-betul menjadi ruang edukasi dan pembelajaran bagi teater mahasiswa. Diskusi tersebut lebih spesifik mengarah pada sisi lain dari pertunjukan semisal diskusi khusus penyutradaraan yang dimentori oleh sutradara-sutradara yang hadir dan berpentas di Temu Teman . Atau juga mengenai hal lain yang berhubungan dengan politik, sosial ataupun lingkungan masyarakat.
f. Acara tidak terlalu padat, tidak ada double acara pada satu waktu juga tidak kosong. Selain itu juga penataan agenda yang sistematik untuk temu wicara.
g. Panitia lebih konsisten dengan keputusan dan agenda yang telah direncanakan, dan jika ada perubahan segera diinformasikan dengan jelas ke calon peserta.
h. Panitia jangan terlalu memanjakan peserta, karena pada prinsipnya Panitia adalah fasilitator, bukan penyelenggara sepenuhnya.
i. Latihan bersama menjadi agenda penting yang perlu dilaksanakan.
2. Rekomendasi khusus
Berdasar evaluasi atas pelaksanaan Temu Teman X Purwokerto, maka dirasa perlu ada rekomendasi khusus untuk Temu Teman XI sebagai berikut :
a. Rekomendasi khusus yaitu terletak pada pertunjukan yang diharapkan ada pemaksimalan dari seluruh segi pertunjukan, baik tema, konsep garapan maupun estetika yang dibangun. Karenanya, dikira perlu adanya sebuah penyeleksian secara internal kepanitiaan dengan cara membuat tim khusus untuk menyeleksi pertunjukan yang akan dipentaskan pada Temu Teman XI.
b. Penilaian terjadi dalam kondisi tertentu, seperti jika pendaftar pementasan melebihi batas kuota, atau jika kurangnya keterwakilan wilayah yang dirasa perlu untuk diangkat.
c. Penilaian tersebut terletak pada data, kedisiplinan, kelengkapan serta kesiapan proses atau hal lainnya bagi calon pementas.
d. Pertunjukan juga menyediakan ruang outdoor bagi peserta yang tidak memeiliki eksempatan indoor, dan pertunjukan outdoor tersebut juga harus melalui seleksi internal kepanitiaan.
e. Penyeleksian tersebut melalui beberapa proses seperti : Calon pementas mengirimkan Proposal Pertunjukan yang berisi Tema, essai, konsep penyutradaraan, dokumentasi latihan berupa foto/video atau data-data lain yang mendukung kiranya.
f. Penyeleksi adalah Tim yang ditunjuk oleh tuan rumah untuk menentukan pementasan mana yang berhak tampil di Temu Teman XI. Beberapa penyeleksi diharapkan melibatkan keterwakilan dari panitia, akademisi, praktisi teater serta perwakilan Teater Mahasiswa baik yang dipilih mewakili regional maupun nasional.
g. Penyeleksi bertanggungjawab dalam menentukan pementasan dengan membuat tulisan sebagai tanggapan umum tentang penilaian terhadap pementasan mana yang berhak pentas atau tidak.
h. Jika mampu, penyeleksi dihadirkan dalam pementasan.
i. Selain itu juga perlu menjaga independensi penyeleksi, agar tidak ada campur tangan pihak tertentu yang berkepentingan secara politis.
j. Mengenai waktu dan proses kurasi diserahkan kepada panitia Temu Teman XI dengan catatatan memberikan kelonggaran bagi calon pementas untuk mendaftar dan menyiapkan.
k. Hal-hal lain yang spesifik diserahkan kepada kepanitiaan Temu Teman XI.

BAB XI
PENUTUP
Demikian Laporan Kegiatan pelaksanaan Temu Teater Mahasiswa Nusantara (Temu Teman ) X-Purwokerto agar dapat dijadikan pertimbangan segala pihak atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Panita secara kelembagaan mohon maaf atas segala kekurangan dan kelemahan, dan terimakasih atas apresiasi yang baik dari segenap pihak atas terselenggaranya kegiatan ini. Semoga niat dan amal baik kita menjadi catatan yang baik bagi Allah Subhanahu Wata’ala.

Purwokerto, 2012
Ketua Panitia,

(Agus Riyanto)

A. Rekomendasi Umum
1. Temu Teman merupakan media silaturahmi dan wadah ekspresi serta forum dialektika intelektual bagi teater mahasiswa se-nusantara untuk membuat visi kebangsaan dan perubahan secara bersama-sama.
2. Temu Teman Xi diharapkan memiliki tematik dan misi yang jelas agar output yang dihasilkan dari pelaksanaan Temu Teman tersebut juga jelas seperti mengangkat persoalan daerah tersebut entah yang berhubungan dengan persoalan kesenian maupun yang lainnya.
3. Temu Teman XI agar memberikan ruang bagi masyarakat atau bisa juga Temu Teman XI hadir di tengah masyarakat agar dapat berkontribusi positif selama pelaksanaan.
4. Peserta difokuskan di satu areal baik penginapan maupun pelaksanaan.
5. Adanya dialektika intelektual yang terjadi agar Temu Teman betul-betul menjadi ruang edukasi dan pembelajaran bagi teater mahasiswa. Diskusi tersebut lebih spesifik mengarah pada sisi lain dari pertunjukan semisal diskusi khusus penyutradaraan yang dimentori oleh sutradara-sutradara yang hadir dan berpentas di Temu Teman. Atau juga mengenai hal-hal lain yang berhubungan dengan politik, sosial ataupun lingkungan masyarakat.
6. Acara tidak terlalu padat, tidak ada double acara pada satu waktu juga tidak kosong. Selain itu juga penataan agenda yang sistematik untuk temu wicara.
7. Panitia lebih konsisten dengan keputusan dan agenda yang telah direncanakan, dan jika ada perubahan segera diinformasikan dengan jelas ke calon peserta.
8. Panitia jangan terlalu memanjakan peserta, karena pada prinsipnya Panitia adalah fasilitator, bukan penyelenggara sepenuhnya.
9. Latihan bersama menjadi agenda penting yang perlu dilaksanakan.

B. Rekomendasi khusus
Berdasar evaluasi atas pelaksanaan Temu Teman X Purwokerto, maka dirasa perlu ada rekomendasi khusus untuk Temu Teman XI sebagai berikut :
1. Rekomendasi khusus yaitu terletak pada pertunjukan yang diharapkan ada pemaksimalan dari seluruh segi pertunjukan, baik tema, konsep garapan maupun estetika yang dibangun. Karenanya, dikira perlu adanya sebuah penyeleksian secara internal kepanitiaan dengan cara membuat tim khusus untuk menyeleksi pertunjukan yang akan dipentaskan pada Temu Teman XI.
2. Penilaian terjadi dalam kondisi tertentu, seperti jika pendaftar pementasan melebihi batas kuota, atau jika kurangnya keterwakilan wilayah yang dirasa perlu untuk diangkat.
3. Penilaian tersebut terletak pada data, kedisiplinan, kelengkapan serta kesiapan proses atau hal lainnya bagi calon pementas.
4. Pertunjukan juga menyediakan ruang outdoor bagi peserta yang tidak memeiliki eksempatan indoor, dan pertunjukan outdoor tersebut juga harus melalui seleksi internal kepanitiaan.
5. Penyeleksian tersebut melalui beberapa proses seperti :
Calon pementas mengirimkan Proposal Pertunjukan yang berisi Tema, essai, konsep penyutradaraan, dokumentasi latihan berupa foto/video atau data-data lain yang mendukung kiranya.
6. Penyeleksi adalah Tim yang ditunjuk oleh tuan rumah untuk menentukan pementasan mana yang berhak tampil di temu Teman XI. Beberapa penyeleksi diharapkan melibatkan keterwakilan dari panitia, akademisi, praktisi teater serta perwakilan teater mahasiswa baik yang dipilih mewakili regional maupun nasional.
7. Penyeleksi bertanggungjawab dalam menentukan pementasan dengan membuat tulisan sebagai tanggapan umum tentang penilaian terhadap pementasan mana yang berhak lolos atau tidak.
8. Jika mampu, penyeleksi dihadirkan dalam pementasan.
9. Selain itu juga menjaga independensi penyeleksi, agar tidak ada campur tangan pihak tertentu yang berkepentingan secara politis.
10. Mengenai waktu dan proses penyeleksian diserahkan kepada panitia Temu Teman XI dengan catatatan memberikan kelonggaran bagi calon pementas untuk mendaftar dan menyiapkan.
11. Hal-hal lain yang spesifik diserahkan kepada kepanitiaan Temu Teman XI.

Demikian rekomendasi untuk kepantiaan Temu Teman XI agar dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pelaksana dan teater mahasiswa se-nusantara.